Motivation and Inspiring Story: Berubah

Hai, Clopsholic!
Sesuai dengan judulnya, hari ini aku mau bahas tentang berubah atau perubahan. Eits, tapi jangan salah sangka ya, maksud dari berubah disini bukan berubah menjadi superhero loh! Hahaha
Tapi berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Aku mau sharing nih tentang perjalanan hidupku, lebih tepatnya lagi tentang bagaimana hidupku berubah menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

Usiaku 17 tahun. Aku bukan orang yang pendiam, aku cenderung menjadi orang yang cerawak. Semua orang di sekitar ku tahu bahwa aku ini orang yang kelihatan sangat ceria dan happy, seperti nggak ada masalah. But inside, I'm dying. Banyak sekali masalah yang aku alami dalam hidupku. Dan aku juga bukanlah tipe orang yang mudah untuk curhat ke orang lain, jadi lebih cenderung aku memendam masalahku sendirian. Ketika sudah malam, and when the light turned off, that's when I feel my heart so broken and I'm crying in the silence. Itu rasanya sakit banget loh, Clopsholic! Kalian yang pernah mengalami/melakukan hal serupa pasti tau rasanya.

Aku juga cenderung menjadi tempat penampungan curhatan-curhatan orang lain, tapi aku nggak pernah mengeluarkan apa yang aku rasakan. Hingga pada titik di mana aku merasa stress, aku lebih baik untuk marah-marah ke orang di sekitarku.
Dan dulu aku bukanlah orang yang mudah untuk mengatakan tidak. Jadi ketika orang-orang disekitarku menyuruh aku untuk melakukan suatu hal yang sebenernya aku nggak mau lakukan, aku tetap iya-iya aja. Mungkin ada di antara kalian ada yang berpikir, enak banget ya jadi orang yang susah untuk bilang tidak, pasti banyak temennya deh, dll. Tapi sebenernya hal itu nggak enak banget lo, Clopsholic. Karna aku nggak bisa untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan dan aku nggak bisa jadi orang yang apa adanya. Aku lebih berusaha untuk menjaga perasaan orang lain daripada perasaanku sendiri. Memang benar kita perlu untuk menjaga perasaan orang lain, tapi kalau sampai kita nggak bisa menghargai perasaan kita sendiri, jadi untuk apa? Ujung-ujungnya kita sendiri yang akan menjadi stress. Dan hal tersebut berlangsung cukup lama, sehingga membuatku nyaman hidup seperti itu. Hingga suatu hari, aku bertemu dengan satu komunitas yang di mana komunitas itu bisa membimbingku dan mengatakan tentang kebenaran. Aku merasa dibukakan tentang pikiranku selama ini. Aku diajari untuk aku bisa mengatakan apa yang aku rasa, aku diajari untuk aku bisa menjadi apa adanya diriku tapi bukan seadanya, dan aku diajari untuk aku bisa mengatakan tidak ketika aku rasa aku memang tidak mau melakukan suatu hal. Intinya katakan ya jika ya dan tidak jika tidak.

Perlahan aku mulai merasakan adanya perubahan dari hidupku, aku sekarang mulai berani untuk mengatakan apa yang aku rasa, aku mulai berani untuk menegur orang tapi dengan respect, aku mulai berani untuk mengatakan tidak pada suatu hal yang benar-benar tak kukehendaki, dan aku juga sudah mulai bisa untuk mengeluarkan isi hatiku ke orang lain (alias curhat). Aku mulai enjoy dalam menjalani hidupku.

Tapi dibalik terjadinya suatu perubahan besar dalam diriku dan diri setiap kita, semua itu kembali lagi pada masing-masing diri kita. Kalau kita memang memiliki keinginan/bertekad untuk berubah maka kita pasti akan bisa untuk berubah. Lingkungan/komunitas/orang-orang di sekitar kita hanya bisa untuk membantu/support kita untuk kita bisa berubah. Meskipun nantinya dalam tahap untuk berubah itu nggak mudah. Kita harus bisa untuk meninggalkan zona nyaman kita. Aku dulu pun saat mencoba untuk melakukan semua hal di atas, aku merasa nggak nyaman, dan aku lebih nyaman dengan diriku yang dahulu. Tapi kalau aku nggak mau mencoba melangkahkan kaki pertamaku untuk berubah, maka aku akan selamanya stuck seperti itu terus, dan aku nggak bisa membayangkan akan jadi seperti apa aku kalau sudah besar nanti?

Kalau ada yang bilang "aku pengen berubah, tapi aku nggak bisa, aku selalu terbawa dengan sifatku yang dulu, bla bla bla", hey, STOP IT! Bukannya kamu nggak bisa. Tapi kamu yang nggak mau! Kamu yang mengeraskan hatimu dan membentengi hatimu dengan kata nggak bisa! Kamu hanya bilang ingin berubah di mulut saja, tapi kamu nggak ada keinginan dan tekad untuk berubah dari hatimu karena kamu sudah terlalu nyaman dengan kondisimu yang seperti itu. Percuma kalau banyak orang yang membantu dirimu untuk berubah tapi kalau dalam dirimu sendiri nggak ada tekad untuk berubah. Sama seperti orang yang mengikuti lomba lari, nggak peduli seberapa banyak penonton yang menyorakimu, tapi kalau kamu nggak mau menggerakkan kakimu untuk berlari, kamu nggak akan pernah sampai di garis finish dan menjadi juara.

Kalau kamu bilang "ngomong mah enak gampang, tapi praktekinnya itu loh yang susah!" Hey, bukannya susah, tapi kamu yang nggak ada keinginan dan nggak mau membuka hati dan pikiranmu. Jadi, ayo tinggalkan zona nyamanmu! Karena hidup baru dimulai ketika kamu berani meninggalkan zona nyamanmu.

So, Clopsholic, nggak peduli berapa pun umurmu sekarang, kalo kamu ada tekad untuk berubah menjadi lebih baik, maka nggak ada kata terlambat untuk berubah. Jangan bentengi dirimu dengan kata nggak bisa, karena pada dasarnya kita semua bisa, hanya permasalahannya mau atau tidak? Dan jangan menuntut orang lain untuk berubah, tapi ubahlah dirimu sendiri.

Semoga post ini bisa membantu kalian, Clopsholic!

Have a nice day! ^^

Komentar